D. Prameswara
D. Prameswara Tukang ketik yang sedang belajar pemrograman #linux #android #vue #node.js

Merasakan sensasi ChromeOS dengan VirtualBox

ChromeOS, sebuah nama yang saya rasa saat ini belum begitu populer di negara kita, setidaknya bagi masyarakat awam. ChromeOS adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh Google yang fokus pada teknologi web apps. Singkatnya ChromeOS dibuat untuk memaksimalkan teknologi Cloud dan web. Kalau saya membayangkan ChromeOS adalah browser Google Chrome yang berfungsi sebagai sistem operasi. Browser sebagai OS :D, terdengar aneh kan ya. Meski tidak tepat 100%, kira-kira seperti itulah gambaran ChromeOS.

ChromeOS dikembangkan dari sebuah project opensource ChromiumOS. Sejalan dengan browser Google Chrome yang dikembangkan dari browser Cromium. Boleh dikatakan ChromeOS adalah bersi komersial dari ChromiumOS.

Nah, bagi anda dan saya yang penasaran pingin mencoba ChromeOS, maka bisa dengan membeli Chromebook (istilah Notebook yang berisi ChromeOS), atau sekedar mencobanya dengan software virtual, baik dengan VMWare atau VirtualBOX. Tentu donk saya dan anda untuk saat ini pasti memilih opsi kedua. Karena ChromeOS itu komersial, jadi tentu saja Google tidak menyediakan imagenya, oleh karena itu yang akan kita coba lebih tepatnya adalah ChromiumOS. Secara umum sama saja kog, jadi tidak masalah.

Ok, berikut ini adalah langkah-langkanya.

Install VirtualBox

VirtualBox dapat di download di sini. Silahkan anda pilih yang sesuai dengan OS anda. Oya, saya menggunakan Ubuntu 12.04 dan instalasi VirtualBox yang saya pilih adalah yang untuk All Distributions (file nya biasanya berakhiran .run).

Download image ChromiumOS

Salah satu yang menyediakan image ChromiumOS adalah disini. Silahkan download image terbaru untuk VirtualBox.


File yang akan anda download berupa file zip, maka silahkan ekstrak ke tempat yang anda inginkan. Pastikan tempat tersebut memiliki free space yang besar (kalau bisa >2GB, lebih besar lebih baik).

Membuat dan setting Virtual OS

Jalan VirtualBox anda, lalu klik New. Kita akan membuat Vitual OS baru untuk ChromeOS ini.


Name diisi dengan nama OS, silahkan isi sesuai dengan selera anda, misalkan : ChromeOS. Type, pilih Linux sedangkan Version pilih Other Linux. Lalu tekan Next.

Setting memory yang direkomendasikan adalah >= 512 MB. Kalau anda memiliki RAM yang besar, lebih baik jika diisi 1GB. Tekan Next.


Pada setting Hard Disk, pilih Use an existing virtual drive file. Lalu tekan tombol di sebelahnya, lalu carilah dimana file yang tadi anda download dan ekstrak.



Setelah file tersebut anda pilih dan open, maka selanjutnya tekan create untuk membuat virtual OS.



Setelah virtual OS berhasil dibuat, sekarang saatnya mensetting virtual OS tersebut. Pilih Virtual OS yang tadi kita buat, lalu tekan Setting atau klik kanan pilih setting.



Klik pada bagian System > Processor. Cek/centang pada bagian Enable PAE/NX. Jika setting ini tidak anda cek/centang, maka kemungkinan akan ada error PAE jika ChromiumOS anda jalankan.


Selanjutnya pilih Network > Adapter 1
Klik pada bgian Advance, lalu pada bagian Adapter Type ubah menjadi Intel PRO/1000 MT Desktop.

 
Lalu tekan OK untuk menyimpan perubahan setting tersebut.

Sekarang adalah yang ditunggu-tunggu. Tekan Start untuk menjalan ChromiumOS anda. Jangan lupa berdoalah terlebih dahulu, mudah-mudahan dapat berjalan lancar. Dikarenakan berjalan pada virtual, maka wajar jika ChromiumOS ini berjalan lambat, maka bersabarlah barang sejenak.

Jika semuanya lancar, maka tampilan awal ChromiumOS seperti di bawah ini. Siiip.


Sebelum mulai mengisi data dan seterusnya, terlebih dahulu kita harus mematikan fitur Mouse Integration. Klim menu Machine > Disable Mouse Integration. Jika fitur ini tidak dimatikan, maka mouse tidak dapat dijalankan di dalam ChromiumOS.



Langkah selanjutnya adalah melengkapi data account Google. Jadi silahkan ikuti petunjuknya dan isi data sesuai dengan account Google anda.



Jika sebelumnya anda sudah menggunakan Browser Chrome dan sudah tersetting agar auto sync, maka secara otomatis semua (hampir semua) web apps/extension yang telah anda install di Chrome akan muncul di ChromiumOS.


Seperti contoh dibawah ini, webapps in action.


Kesimpulan.
ChromeOS/ChromiumOS sejatinya sudah dirancang agar dapat berjalan dengan sangat cepat dan simple, akan tetapi karena kita menjalankannya sebagai virtual OS, maka akan berjalan sangat lambat, sehingga salah satu keunggulan ChromeOS dalam kecepatan tidak dapat kita rasakan.

Integrasi ChromeOS dengan semua produk/service google sangat kuat (sudah tentu bukan). Contohnya adalah Google Drive, isi dari Google Drive sudah otomatis tertera pada File Manager, sehingga sangat mudah dan simple. Begitu juga dengan service-service yang lain.

Terakhir, pada awal kemunculan ChromeOS ini, keneksi internet adalah suatu keharusan, pada saat tidak ada koneksi internet, maka 90% anda tidak akan dapat melakukan apa-apa. Tetapi itu dulu, sekarang Google telah membuat sebagian besar servicenya dapat berjalan offline. Contohnya adalah Google Drive, Sheets, Keep, GMail dan lain-lain. Begitu juga dengan webapps yang lain, saat ini sudah sangat banyak web apps yang dapat berjalan offline.

Masalah terakhir adalah kecepatan koneksi. Dikarenakan rata-rata kecepatan koneksi di negara kita tercinta ini masih tergolong lambat, maka kemungkinan besar ChromeOS belum dapat diterapkan secara maksimal. Kita tunggu saja perkembangannya.

Sekian dan selamat mencoba.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Google_Chrome_OS
http://chromeos.hexxeh.net/
D. Prameswara
D. Prameswara Tukang ketik yang sedang belajar pemrograman #linux #android #vue #node.js
Load comments